Seberapa dalam sebuah
ingatan dapat merobek hatimu?
Pada mulanya, ada beberapa hal yang sulit untuk dilupakan.
Bahkan terkadang kita tidak dapat membayangkan untuk dapat melupakan setiap
inchi-nya. Segalanya terekam pada setiap labirin ingatan kita. Hingga kita
membutuhkan beribu cara untuk melupakannya. Namun pada akhirnya kita sadar, semakin
kita berusaha untuk melupakan semakin lihai ingatan kita merekam semuanya.
Terkadang segala ingatan itu berkelebat saat kita menelurusi
kembali tiap sudutnya. Pada jalan-jalan yang sering kita lewati. Pada
tempat-tempat yang sering kita kunjungi. Dan pada rumput-rumput basah yang
telah sama-sama kita jejaki. Semua bercerita tentang ingatan itu sendiri,
membekas, dan merunut tiap sudut peristiwa.
Rasanya begitu mudah untuk melupakan,
ya?
Waktu memang tak selamanya mendewasakan. Namun ada beberapa
orang yang beruntung karena didewasakan oleh waktu. Dan kita merupakan salah
satu dari orang-orang itu. Karena kini seiring berjalannya waktu, kita mudah
sekali terlupa akan hal itu. Seakan Tuhan menghilangkan ingatan kita akan
segala kenangan. Seperti meniupkan bulu ke angkasa. Melayang-layang terbang,
hilang dan tak membekas.
Kita pun kini berjalan sendiri-sendiri, memilih sisi yang
berbeda, dan berjarak beribu kilo jauhnya. Pada tiap hati yang telah kebas dengan
segala rentetan kenangan, waktu memang terbukti telah mendewasakannya.
Terimakasih kepada ingatan yang hilang. Aku telah pergi, jauh, dan meninggalkan.
12 comments
Hmmm, sekiranya ingatan tidak akan pernah hilang, hanya terlupa. Suatu saat mungkin akan mencuat kembali. Pada akhirnya semua tergantung bagaimana kita "merasakan" ingatan tersebut. Sebab, karena ingatan-ingatan itulah kita mendefinisikan diri kita hingga detik ini.
ReplyDeleteSetuju mawi, pada dasarnya ingatan itu tak benar-benar hilang. Hanya saja rasa dan persepsi kita bisa sewaktu-waktu berubah.
DeleteTrims ya sdh blog walking :D
kenangan tak akan pernah hilang, hanya terselip di sudut ingatan :((((
ReplyDeleteSalaam sari,
DeleteHilang atau tidak, semoga kenangan itu mendewasakan ya :')
Dingin-dingin menggalau :-D Kenangan sebagai pembelajaran.
ReplyDeleteSalaam fakhruddin,
DeleteGalau boleh asal jangan lama-lama yah :')))
Aah...malah jadi kangen seorang sahabat nun jauh di sana.
ReplyDeleteSalaam dwina,
DeleteKalo kangen lbh baik disampaikan kangennya hihii
Hahaha..mantap cyin...��
ReplyDeletePlis jangan ketawa, ini ceritanya serius ahahaa :p
DeleteAihhh waktu memang tak mendewasakan, nyesss banget mbak.
ReplyDeleteSukaa banget sama foto pake payung dan sepi getimis pulaaaa akkk.
Salam cewe alpukat,
Deletegaya-gayaan gitu yah fotonya hihihi