Hidup memang seperti dua sisi mata
uang. Bahagia dan sedih bagaikan 2 sisi mata uang yang saling berdampingan.
Terkadang disadari atau tidak, kebahagiaan dan kesedihan datang di dalam satu
paket yang bersamaan. Disatu sisi, aku sedang berbahagia menikmati masa-masa
kehidupan baruku sebagai mahasiswa (lagi) di Bandung. Namun disisi lain
kesedihan melanda disaat Tuhan mengambil ayah dari sisi ku. Dari sisi kami.
Ucapan selamat penuh penyemangat atas
kuliahku datang bergantian dengan ucapan belasungkawa atas kepergian ayahku.
Seakan belum genap bibir menyungging senyuman dengan segala tantangan dan
kehidupan baru di Bandung namun sudut mata terpaksa meneteskan air mata hangat
melepaskan kepergian ayah ke haribaanNya.
Inilah dunia, ada bahagia dan ada
sedih.
Suka atau tidak, tapi kebahagiaan
harus dibarengi dengan kesedihan. Agar seimbang. Agar segalanya tak
berlebih-lebihan.
Satu pelajaran penting yang kupetik dari
kepergian ayah adalah:
“Jika manusia lahir dan mati tidak
membawa apapun, maka seharusnya manusia tidak pernah merasa kehilangan apapun.
Karena sejatinya manusia tidak pernah memiliki apapun. Apapun itu.”
Struggling for The Better Future Special Needs Education of Indonesia
Kini, waktunya untuk mengejar mimpi
kembali. Menggapai asa yang masih terkantung-kantung di kaki langit. Membuat
ibu bangga. Menjadi panutan bagi adikku. Dan berusaha sekuat mungkin menjadi
anak solehah agar ayah bahagia di sisi Allah.
Sebagai anak pertama dan anak
perempuan satu-satunya di keluargaku, aku memang dituntut untuk kuat. Tidak
cengeng. Tidak ada sandaran untuk bermanja-manja lagi. Aku hanya bisa bersandar
kepadaNya. Kepada Allah Azza wa Jalla.
Semoga Allah selalu menuntunku menjalani
kehidupan ini dan memberikan keberkahan dalam setiap langkahku. Untuk terus
membahagiaan orang-orang yang kusayangi dan untuk terus bermanfaat bagi sekitar,
aamiin !
Even your body has buried at soil, but your everlasting love always in my heart, dad. May Allah placing you at the best place in the His side. Selamat jalan, ayah! :')
3 comments
Bagi insan pencari makna hidup, bahagia dan sedih selalu berjalan beriringan
ReplyDeleteMenyikapi hidup dg berjiwa besar menjadikanmu bertahan
Sabar adalah kunci dari pintu kesuksessan
Ikhlas adalah jalan lain menuju sebuah penerimaan
Namun 1 hal yg sering luput dari perhatian..
Menerima bukanlah sebuah pembenaran dalam suatu keadaan
Tapi bagaimana kita dapat memberi dalam keadaan teersebut
Jadi Chia, sekarang kamu udah liat pola dari rencana Allah kan?
Yakinlah dibalik ini, Allah sedang mempersiapkan rencana lain yg lebih indah untukmu
Allah sayang sama kamu, tapi untuk saat ini Allah lebih sayang sama Ayahmu
Jangan berhenti pada lembaran ini saja. Baliklah, torehkan kisah lain, semangat baru, prestasi lainnya, doamu, ibadahmu, dan mimpi2mu agat Allah membacanya dan menjadikannya tambahan amalan untuk ayahmu di sana
Aamiin
Aamiin aamiin ya rabbal alamin :') mangats terus! :')
ReplyDeletewidiihh..mantappss..
ReplyDelete