Kebanyakan
orang mungkin tak akan asing lagi ketika mendengar nama ‘Pangandaran’, namun
beberapa orang mungkin masih asing dengan nama ‘Citumang’. Yah, menurutku
Citumang merupakan ‘The Hidden Paradise of Pangandaran’.
Awalnya aku
dan teman-teman se-profesi merencanakan liburan semester kemarin ke pantai dan
pilihan kami jatuh ke Pangandaran. Mendengar nama ‘Pangandaran’ tentunya yang
terbersit adalah berenang di pantainya yang indah dan ber ‘rafting’ ria di green canyon-nya.
Namun setelah bertanya ke beberapa teman yang pernah ke green canyon, transport kesana cukup mahal (mengingat isi kantong
kami yang agak pas-pasan) dan untuk kesana memakan waktu tempuh yang cukup lama
dari Pangandaran. Untuk itu kami mengurungkan niat ke green canyon dan mencari alternatif wisata lainnya di Pangandaran.
Dan setalah
browsing klik sana klik sini, Alhamdulillah kami menemukan Citumang sebagai alternatif destinasi yang akan kami kunjungi. Karena tidak memiliki budget yang sangat banyak untuk liburan kali ini, kami mengatur liburan
dengan biaya seminim mungkin. Dan pertualangan pun siap dimulai!
Aku dan
teman-temanku berkumpul di Terminal Kp. Rambutan pada pukul 17.00 WIB dan bus
kami berangkat sekitar pukul 21.00 WIB. Kami menaiki bus Kp. Rambutan –
Pangandaran ‘Gapuraning Rahayu’ dan setibanya kami di Pangandaran sekitar pukul
05.00 WIB. Oia bagi kamu yang pengen buang air kecil/besar jangan khawatir,
soalnya bus akan berenti di rumah makan sekitar pada pukul 02.00 pagi. Sesampainya
di pangandaran, kami langsung istirahat, makan, sholat, dan bersih-bersih di
masjid dekat terminal. Mesjidnya cukup besar dan bersih, jadi nyaman deh
numpang bersih-bersih badan disitu hehee.
Setelah itu
kami langsung ke terminal untuk ke Citumang. Tawar-menawar hargapun tak dapat
dielakkan lagi saat ingin menyewa angkot untuk ke Citumang. Hingga kami harus
berjalan cukup jauh untuk mencari destinasi yang lain, dan abang angkotpun
mengejar-ngejar kami untuk men‘deal’kan
harga yang sesuai untuk perjalanan ke Citumang. Dan Yipiii, akhirnya jadi ke
Citumang! Abang angkot (yang sebut saja namanya ‘Kang asep’) menawarkan jasa
temannya yang kebetulan guide body
rafting di Citumang. Karena harganya cukup terjangkau, kami langsung deal. Dan perjalanan dari Terminal
Pangandaran ke Citumang memakan waktu sekitar 1 jam.
Gerbang Penyambutan Curug Citumang
Sesampainya
kami di lokasi ‘meeting point’ Citumang
sekitar pukul 11.00 WIB kami langsung bersiap untuk body rafting. Setelah memakai peralatan body rafting, kami langsung diberikan instruksi oleh Kang arip yang
kebetulan seorang guide disana. Dan
setelah itu bersiap body rafting! Jarak dari tempat ‘meeting point’ ke curug untuk body
rafting cukup jauh. Kurang lebih memakan waktu setengah jam harus kami
tempuh dengan berjalan kaki. Tapi semua lelah berjalan menuju curug terbayar
setelah melihat Curug Citumang. Ah, rasanya gak sabar pengen nyebur!
Nah Curug Citumang terdiri dari beberapa curug dan goa. Pertama kali menapaki wilayah Curug Citumang, kita disambut oleh penampakan Goa Citumang. Di Goa Citumang bisa test adrenalin dengan dengan melompat dari tebing goa setinggi 9 meter. Huwaaa! Nah di deket Goa Citumang ini ada ‘mata air sakti’ yang kata Kang Arip sih kalo kita minum langsung bisa menyembuhkan segala penyakit (asalkan berobat) dan memberikan jodoh bagi yang jomblo (asalkan ada usaha nyari jodoh). Berminat coba?
Did you dare to jump?
Setelah
itu perjalanan kami menyusuri curug pun dimulai! Sepanjang perjalanan menyusuri
curug, kami berenang dengan pelampung. Melompat setinggi 5 meter dari atas
Curug Kalinumpang, menyusuri lintasan body
rafting, melompat setinggi 3 meter dari atas Curug Ilyas, berfoto-foto
diatas Curug Dori, berenang diatas arus diam sedalam 10 meter (mesti banyak
bebacaan pas lewat arus dalem ini), dan terakhir melewati saluran irigasi
dengan posisi membuat perahu orang. Ini juga gak kalah seru, soalnya tubuh kita
dibuat perahu dan mengikuti arus yang lumayan besar. Sepanjang perjalanan
melewati curug-curug di Citumang, kami dimanjakan dengan keindahan alam. Paling
enak itu pas membiarkan badan mengapung dan hanyut mengikuti arus, dan mata
yang dimajakan dengan keindahan alam. Pas banget buat refreshing dan relaksasi.
narsis di Curug Dori :p
siap melompat, hap hap!
Setelah puas
berenang di Citumang, tidak sah sepertinya kalo ke Pangandaran engga ke
pantainya. Lalu kami memutuskan untuk melihat sunset di Pantai Barat Pangandaran dengan menggunakan angkot sewaan
Kang Asep. Sesampainya disana, kami langsung berbaur dengan turis-turis
domestik lainnya yang juga sedang menikmati liburan untuk mendapatkan sunset di
Pantai Barat Pangandaran. Puas bermain air dan menikmati sunset di pantai, kamipun memutuskan untuk pulang karena hari sudah
mulai sore.
request sama Kang Asep untuk motoin kita di tengah jalan :))
(masih belom keliatan) sunsetnya
Kami segera
menyewa becak untuk mengantar kami ke mesjid samping terminal, tempat pertama
kali kami sampai sebelumnya. Sesampainya di mesjid kami istirahat,
bersih-bersih, dan sholat. Setelah itu
sekitar pukul 19.00 WIB kami sudah siap menunggu bis untuk kembali ke Jakarta.
Dan bus Gapuraning Rahayu Pangandaran-Kp.Rambutan baru tiba pada pukul 21.00
WIB. Kami pun tiba di Kp. Rambutan sekitar pukul 05.00 WIB pada hari minggu.
Dan liburan menyenangkan plus hemat bin ngirit plus slesai! Pokoknya destinasi
Citumang, Pangandarang sangat recommended
bagi kamu yang suka petualangan, olahraga air dan sangat amat hemat pula! Sampai
jumpa di liburan-liburan selanjutnya. Tunggu apa lagi, Yuk Explore Indonesia!
TIPS and TRICKS:
- Untuk menghemat biaya, kami sengaja menggunakan perjalanan malam hari dengan upaya memangkas biasa sewa hotel. Jadi bobonya di bis hehee :D
- Cari mesjid yang bagus dan bersih agar kegiatan bersih-bersih menjadi lebih nyaman.
- Saaat melakukan tawar-menawar sewa angkutan, pakai strategi ‘jual mahal’. Kalo gak sesuai harganya pura-pura kabur, kalo abangnya butuh insyaAllah kita bakal dikejar :p
- sahakan jajan di pinggir jalan, bukan di resto-resto besar. Selain hemat dan ngirit, kita juga memberikan kesempatan untuk menghidupkan laju perekonomian warga sekitar. Untuk ke’higiens’an yah berdoa aja yah hihihi :p
- Ikuti pepatah “Dimana bumi dinjunjung, tanah dipijak” artinya saat berada di tempat orang lain, jangan bersikap yang tidak baik. Selain itu ikuti aturan “Tidak ada yang boleh ditinggalkan kecuali jejak kaki, dan tidak boleh ada yang diambil kecuali gambar foto.”
- Selama perjalanan pasti ada aja kendala, tapi usahakan agar terus happy supaya bisa menikmati traveling dengan nyaman
- Selamat berlibur!
Estimasi Biaya:
Bis Gapuraning rahayu AC (Kp.
Rambutan – Pangandaran) : Rp. 85.000/per orang (perginya)
Sewa angkot ke citumang PP: Rp.
170.000 (dibagi tergantung jumlah orang, kalo kami jadi RP 34.000/orang)
Body Rafting: 75.000/per orang
Sewa becak dari Pantai ke
Terminal Pangandaran : Rp. 30.000 (dibagi tergantung jumlah orang, max 3 orang
kayanya ._.)
Bis Gapuraning rahayu AC (Kp.
Rambutan – Pangandaran) : Rp. 85.000/per orang (pulangnya)
Jadi totalnya untuk akomodasi
Jakarta – Citumang memerlukan : Rp. 309.000,-
"Setiap Perjalanan memiliki cerita dan setiap cerita akan terus kita bawa hingga raga tak kuasa"
4 comments
Gue pernah juga ke Citumang. Keren. Ke Green Canyon sekalian nggak Mbak?
ReplyDeleteSalaam!
ReplyDeleteengga mas, itu juga milih citumang gara-gara biayanya lebih bisa diteken dibanding green canyon hihihi, tp mungkin next time boleh tuh green canyon :p
mantaaaap.. di Jogja ada, airnya ijo gitu.. di goa pindul.. salam rimba!!
ReplyDeletewah kayanya seru tuh, mesti dicoba kapan-kapan :D
ReplyDelete