“Pelaut ulung tidak akan dihasilkan
dari laut yang tenang. Dia terbentuk dari laut yang penuh gelombang dan juga
badai.”
Ada
saatnya dimana manusia merasa lelah menghadapi segala persoalan hidup dan ingin
menyerah. Saat-saat ingin mengaku kalah dengan persoalan dan lari dari
kenyataan. Tapi sadarkah kita, bahwa sesungguhnya saat-saat itulah manusia
berada pada titik terkuat dalam dirinya.
“You never know how strong you are,
until you don’t have any choices except to be strong.”
1.
Memaksakan diri untuk kuat
Kuat
disini bukan didefinisikan kuat raga, namun kuat menghadapi segala persoalan
hidup baik yang berupa riak-riak kecil gelombang maupun badai tsunami yang
datang. Ibarat besi yang selalu ditempa akan semakin berkilau, begitu pula
manusia. Ujian hidup yang datang ibarat penempaan bagi manusia untuk
memunculkan karakter-karakter diri yang berkualitas. Kedewasaan tidak akan
muncul pada orang yang tidak belajar untuk mandiri. Kamatangan berpikir tidak
akan muncul pada orang yang mempunyai jam terbang sedikit di dalam hidupnya.
Dan jiwa besar tidak akan muncul pada orang yang tidak pernah ditempa di dalam
hidupnya.
2. Berusaha
untuk selalu Positive Thingking
Pada
dasarnya manusia adalah mahluk yang lemah. Untuk itu manusia memerlukan Allah
SWT untuk bersandar. Allah tidak akan memberikan cobaan seberat yang tidak bisa
manusia kerjakan. Untuk itu berusaha positive thingking atas rencana Allah yang
telah Ia rancang untuk kita.
3. Terus
Belajar
Jika
sekolah mempunyai batas tingkatan untuk belajar, maka lain hal dengan proses
kehidupan. Manusia memang ladang untuk berbuat salah, namun hidup memaksa
manusia untuk terus belajar dan memperbaiki kembali. Kesempatan untuk
memperbaiki kembali memang tergantung dari masing-masing manusia. Apakah masih
mau belajar atau tidak.
Ayahku
pernah berkata, “Hidup adalah proses. Di dalam proses tersebut terdapat banyak
tingkatan. Di setiap tingkatan terdapat ujian. Saat kita lulus di satu
tingkatan maka kita akan naik ke tingkatan selanjutnya, dan begitupun
seterusnya. Kita akan mendapati setiap orang akan berada pada tingkatannya
masing-masing sesuai dengan kemampuannya. Gapailah tingkatan tertinggimu!
Janganlah kamu mau dikalahkan dengan persoalan, karena sesungguhnya persoalanmu
hanyalah partikel kecil di jagat semesta yang maha luas ini.”
Dan semoga aku, kamu, dan kita semua
akan mampu mencapai tingkatan tertinggi dalam hidup hingga waktu kembali kepadaNya.
Aamiin!
0 comments