Halo! selamat datang di blogku. Oke to
be honest, I’ll writing about what I’m thingking. I really don’t care about
judging by people, I just writing what I wanna about. This is my blog, feel
free to leave ya. Haha sounds like skeptic ya, mm well if you’re ready to
decide made a blog, that means you have ready for people to-know about yor
life, and automatically they have their own oponion about your life. Oke we’ll
leaving about what-the-hell people judging, what-the-hell people judge they
don’t really know about you, and what-the-hell judgement by people, it doesn’t
influencing anymore in your life, life must go on!
I just wanna telling about a part of
me (sounds like narsis ya? Haha)
Aku Rafiatul Adawiyah Putri, tapi aku
cukup dipanggil Chia aja. Kenapa kok bisa dipanggil Chia? Apa korelasinya
dipanggil Chia dengan Rafiatul Adawiyah Putri? Kalo kamu nanya kaya gitu,
berarti kamu termasuk ke dalam beberapa orang yang sering nanya gitu ke aku-_-
aku anak pertama/kesatu, dalam bahasa padang “satu” itu ‘Cie”. Nah jadi dari
kata Cie itu terciptalah nama Chia. Emang kamu orang padang, Chi? Engga. Aku
orang Betawi-sunda. Ibuku memang orang yang amat kreatif, walaupun aku bukan
orang padang tapi nama aku pake filosofi padang hahaa. Oke Case Closed yah :))
Sekarang aku kuliah di Universitas
Negeri Jakarta, semesternya? Mm semester tua dimana lagi asyik-asyiknya nyusun
skripsi. Aku jurusan Pendidikan Luar Biasa, entah kenapa setiap aku bilang aku
jurusan Pendidikan Luar Biasa, aku banyak dapetin reaksi yang berbeda-beda dari
setiap orang. Serunya aku jadi suka nganalisis gitu dari setiap persepsi orang
tentang keunikan jurusan kuliahku.
Mungkin karena jurusan aku jarang
terdengar kali yah, engga kaya jurusan ekonomi, kedokteran, dll. Tapi entah
kenapa aku udah terlanjur jatuh cinta sama jurusan ini, iyah Jurusan Pendidikan
Luar Biasa. aku sih termasuk orang yang percaya takdir. Karena takdirlah yang
membawa aku untuk berkuliah di PLB UNJ dan mengenal dunia “anak-anak
berkebutuhan khusus”.
Dulu mana pernah aku mimpi
mau jadi guru. I had never ever dreamed to be teacher for children with
specials need. Aku dulu punya cita-cita jadi dokter, tapi semua serba
pas-pasan. Dari segi otak maupun finansial. Yaudah deh aku kubur dalem-dalem
impianku buat jadi dokter.
Mungkin awalnya aku
termasuk kedalam orang-orang yang “kecebur” buat masuk dunia Pendidikan Luar
Biasa ini. Seems like coincidence moment. mm tapi setelah aku jalanin, ternyata
ini bukan serba kebetulan. Aku yang awalnya kecebur, terus diperkenalkan
anak-anak berkebutuhan khusus, dan jatuh cinta sama mereka. Dunno what they
(children with special needs) seems have magnetic power to pulling people into
their ‘special’ life. When people has knowed about their ‘special’ life, it’s
impossible not to falling in love with them.
Kalo kata aku sih ini
yang namanya takdir. Allah udah ngasih jalan aku untuk bisa jadi guru buat
anak-anak berkebutuhan khusus, dan ini insya Allah takdir yang mesti aku
jalanin. Sometimes we just don’t know how He make deal for all, but believe
that He’s best planner ever.
Aku kadang
suka sedih kalo setiap aku mau mulai cerita tentang anak-anak berkebutuhan
khusus (ABK) , banyak orang langsung meng-underestimate kalo ABK itu pasti
idiot, orang bodoh, dll. Sebenernya itu bukan salah mereka 100% sih, aku pikir
mereka hanya engga tahu dan belum memahami tentang apa itu ABK. Kadang kita
engga bisa menyalahkan seseorang karena ketidaktahuannya kan?
Oke menurut aku,
anak-anak berkebutuhan khusus itu sebenernya sama dengan anak-anak yang katanya
disebut “anak normal” lainnya. ABK butuh cinta dari keluarga, butuh kasih
sayang, butuh pendidikan, butuh hak-hak dasar mereka sebagai manusia dipenuhi
seperti anak “normal” lainnya, dll. Yang ngebedain cuma mereka memerlukan suatu
perlakuan khusus/layanan khusus untuk mengakomodir keterbatasan mereka. Udah
itu aja.
Oke segini dulu yah,
nanti mungkin insya Allah aku nulis lagi secara khusus tentang Anak-anak
berkebutuhan khusus dan dunianya, hehe. See ya! :))
0 comments