Kenangan bersama ibu; Kostan Geger Kalong, Bandung.
Rasa-rasanya untuk 26 tahun perjalanan hidup,
saya dapat mengatakan bahwa kehilangan adalah guru terbesar dalam hidup saya.
Ada satu moment yang tidak akan pernah saya
lupakan seumur hidup. Kala itu di ruang HCU rumah sakit, setelah 3 jam berjuang
melawan koma, dokter memberikan isyarat bahwa sepertinya hanya mukzijat yang
bisa menyelamatkan ibu. Di tengah keriuhan para tenaga medis yang berusaha
keras membuat ibu tetap sadar, saya dan kakak kandung ibu bergantian
melafadzkan kalimat-kalimat Allah di telinganya.
dok pribadi; Solitude, Putrajaya
Sewaktu SD
saya pernah diminta untuk menghafal 7 keajaiban dunia dan dengan semangat 45’ saya pun
menghafal bangunan-bangunan bersejarah tersebut beserta asal negaranya. Saat itu
terbersit keinginan saya untuk bisa berkunjung kesana. Ya kalo engga kesana minimal ke luar negeri gitu.
Hingga pada awal tahun 2016, saya berkesempatan mengunjungi Malaysia. Lah deket banget! iya deket, tapi judulnya tetep luar negeri kan? Heuheu.
Hingga pada awal tahun 2016, saya berkesempatan mengunjungi Malaysia. Lah deket banget! iya deket, tapi judulnya tetep luar negeri kan? Heuheu.
Kalo bukan
karena kewajiban mungkin saya engga bakal bisa kesana. Saat itu kampus
mewajibkan setiap mahasiswa yang ingin mengajukan tesis untuk setidaknya menerbitkan
minimal 2 buah paper pada seminar
internasional. Kebetulan seminar yang sejalan dengan prodi saya diadakan di
malaysia. Jadilah saya dan tim membuat sebuah paper untuk sama-sama kami presentasikan di salah satu universitas di
Malaysia.